Review Game

Review Battlefield 4 Campaign – Masih Asik?

Sesuai janji pada artikel Preview Battlefield 4, kami akan mengulas lebih dalam lagi. Apakah tidak terlalu lama mengingat game ini rilis tahun 2013? Tentu saja tidak. Kamu masih mendapat pengalaman bermain yang sulit didapatkan dari Battlefield 2042. Betul bumpyz! Game terbaru dari franchise Battlefield yang membuat penggemarnya kecewa. Jadi mari kita revisit dan buktikan apa sebenarnya yang diharapkan oleh penggemar.

Mukadimah

Sebenarnya kekuatan Battlefield terletak pada mode multiplayer, tetapi tidak adil rasanya melihat mode ini setelah 8 tahun perilisannya. Kami akan merilis mode single player atau campaign. Mode yang membuat Battlefield menjadi saingan langsung Call of Duty. Namun kenapa EA menyalahkan Halo Infinite atas kegagalan Battlefield 2042? Patut dipikirkan sembari menikmati Battlefield 4.

Kamu akan bermain sebagai Daniel “Reck” Recker, marine yang tergabung dalam tim Tombstone. Tombstone merupakan satuan khusus yang disegani pasukan Amerika Serikat. Tim ini berisikan tiga pasukan lain yaitu Sgt. William Dunn, “Irish” Graves, dan “Pac” Pakowski. Tombstone menjalani misi khusus ke negara superpower tandingannya, Tiongkok, yang sedang berkecamuk perang saudara. Tiongkok berhasil menjankan demokrasi, tetapi mendapat pertentangan dari salah satu admiralnya, Admiral Chang. Di tengah kecamuk ini, Tombstone diminta menyusup untuk menyelamatkan tiga orang VIP di Shanghai yaitu Kovic, Hannah, dan suami Hannah.

Irish terketuk hati nuraninya selama misi berjalan setelah ia melihat korban perang yang kebingungan mencari tempat aman. Kebaperan Irish membuat Tombstone membawa masalah ke pasukan Amerika Serikat yang lain. Irish memaksa untuk tidak hanya menyelamatkan VIP, tetapi juga seluruh korban perang ke USS Valkyrie. Melihat banyak warganya yang diangkut oleh kapal perang Amerika Serikat, Admiral Chang mengerahkan pasukan untuk mengejar. USS Valkyrie sendiri sedang dalam perjalanan untuk membantu USS Titan. Sayangnya USS Titan telah porak poranda. Komando Garrison yang berada dalam USS Valkyrie mengambil tindakan cepat untuk membalas kehancuran USS Titan dengan menyerang basis pertahanan Tiongkok di Singapura. Di tengah operasi, Tombstone menemukan bahwa Rusia menjadi negara kedua berada di belakang Admiral Chang. Bagaimana Tombstone akan bertahan di tengah kecamuk ini? Apakah mereka dapat mengawal VIP sampai misinya selesai? Siapa sebenarnya VIP yang tengah dikawal oleh Tombstone?

Visual Battlefield 4

Sebelum mengulas cerita yang ditawarkan dalam single player, mari kita lihat visual yang ditawarkan Battlefield 4. Cukup, hanya satu kata itu saja yang menggambarkan. Tentu tidak ada ray tracing, fidelity fx super resolution, atau deep learning super sampling seperti sekarang. Namun, visualnya cukup cantik untuk dipandang.

Mata kamu dimanjakan dengan ledakan, api, sampai detail kerusakan karena peluru atau peledak. Game ini sempat digadang-gadang menjadi salah satu pintu menuju next gen di eranya. Seperti menonton Transformer, ledakan yang diberikan tak tanggung-tanggung.  Bahkan detail kecil seperti pecahan puing melayang terlihat digarap dengan apik. Atmosfer pertempuran juga dihadirkan dengan baik melalui asap yang tidak seperti kertas melayang, api yang mulai terlihat kobarannya, dan bekas-bekas pertempuran yang terlihat melalui bangunan setengah hancur. Selain itu, peralatan perang, objek lingkungan, dan kendaraan juga dibuat sebaik mungkin. Jarang ditemukan copy paste di Battlefield 4.

Gameplay Battlefield 4

JagatPlay pada review Battlefield yang dibuat tahun 2013 memang benar soal Frostbite Engine 3.0. Game ini tertolong karena the power of Frostbite Engine 3.0 terlepas dari mainstream-nya FPS Military Shooter yang diberikan oleh DICE. Kesan one man team atau superhero sangat terasa di sini. Mekanik klise tembak menembak, mencari tempat sembunyi, dan menuju lokasi sesuai misi sungguh membuat game ini tampak seperti game jadul. Ups maaf, game ini memang jadul. Lantas apa yang membuat Battlefield 4 layak dikunjungi kembali?

Recoil dan kendaraan. Battlefield 4 memberikan recoil yang sangat terasa, tetapi tetap menyenangkan. Setiap senjata memiliki keunggulan di kondisi yang berbeda. Kamu dapat banyak mengeksplorasi senjata yang berbeda di map yang berbeda. Ingin hanya menguasai satu senjata untuk seluruh map? Tenang anda akan lebih banyak mengulang ketimbang membuat progress. Kendaraan sekarang juga menjadi opsi lain dalam membuat strategi karena memberikan dampak lebih pada environment dalam map. Kendaraan ini menjadi pilihan karena dalam beberapa map kamu dapat berjalan kaki saja atau menggunakan kendaraan untuk menyelesaikan satu stage.

Berbicara mengenai one man team,AI dalam game ini cukup pintar dan rusuh. Mereka dapat melakukan flank, mencari posisi terbaik, kemudian baru melakukan tembakan. Sehingga tak jarang kamu akan merasa tertembak dari posisi yang tak terduga. Namun coba dalam difficulty tersulit untuk mendapatkan pengalaman bermain ini ya.

Buruknya AI dalam game ini terletak pada AI tim. Benar, tim yang seharusnya membantu selama permainan berlangsung malah terasa seperti orang yang dibayar hanya untuk berteriak “piu piu piu” sembari memegang senjata. Mereka sangat jarang memberikan membunuh lawan atau bahkan memberikan damage. Fitur memberikan perintah jadi terasa tidak berguna. Mungkinkah DICE memang membuat game ini benar-benar untuk one man team?

Apakah Masih Asik Dimainkan?

Kami masih merasakan keasikan selama memainkan Battlefield 4. Alasannya adalah game ini dapat memberikan pengalaman bermain yang cukup untuk mengisi waktu luang. Apalagi untuk membuat kamu bernostalgia kepada Battlefield yang benar-benar menghadirkan suasana perang. Perang yang tidak menghadirkan hal baik sedikitpun dan menguntungkan pihak tertentu saja. Manusia di dalamnya tidak lepas dari penderitaan.

Namun apa kekurangannya? Selain AI tim yang tidak membantu, sebenarnya voice actor dalam game ini terdengar seperti membaca text. Meskipun ekspresi yang dihadirkan tampak lebih mengundang simpati, namun ketika mereka bersuara rasanya berada di studio. Beberapa kali kami mencoba untuk membisukan suara dan memang mereka tampak lebih mengundang simpati. Tim yang menggarap visual Battlefield 4 memang patut diberikan penghargaan lebih.

Selain itu, Battlefield 4 juga memiliki cerita yang klise dan membuat bosan selama permainan. Konflik yang dihadirkan gampang untuk ditebak arahnya. Irish memang membuat kamu merasa lebih simpati, apalagi dengan sikap heroiknya. Namun, di tengah perjalanan ia malah menjadi orang yang seksis. Ini bertentangan dengan sikapnya ketika mengambil tindakan saat melihat warga perempuan sedang kesulitan mencari tempat yang aman. Perkembangan karakter ini yang menambah buruk storyline.

Apabila kamu mencari game FPS yang tidak terlalu membuat pusing maka Battlefield 4 bisa menjadi pilihan. Namun kalau kamu mencari game FPS dengan cerita yang kuat, mengundang tangis, dan simpati maka kamu perlu kembali ke Battlefield 3 saja. Battlefield menghadirkan betapa baiknya visual dan atmosfer jika digarap dengan penuh cinta.

Kenapa Harus Revisit?

  • Visual yang cantik
  • Recoil senjata yang menarik
  • AI musuk yang menantang

Kenapa Tidak Perlu Revisit?

  • Cerita yang kurang baik
  • Karakterisasi tidak kuat
  • AI teman yang tidak berguna

Baik untuk: Gamer yang ingin melakukan nostalgia dengan franchise Battlefield di masa keemasannya.

Tidak baik untuk: Gamer yang ingin mencari game lama dengan storyline yang baik.

5 thoughts on “Review Battlefield 4 Campaign – Masih Asik?

  • Membaik, tapi agak kaku untuk diikuti. Hmmm mungkin bisa lebih baik lagi membawakannya. Bisa lah bumpy media ini

    Reply
    • I think this is good. But.. pada kalimat tsb (Irish terketuk hati nuraninya selama misi berjalan setelah ia melihat korban perang yang kebingungan mencari tempat aman.) –Kenapa tidak diberi tanda baca koma (,) jadinya waktu baca sampai tidak nafas.. Lebih teliti lagi dalam pemakaian tanda baca saat menulis artikelnya yah. It’s okay bumpy, pasti bisa diperbaiki. Bumpy bisa kok, yok bisa yok

      Reply
  • Pingback: Review Campaign Battlefield 1 – Medan Perang yang Sedih

  • Seem card adalah perangkat terintegrasi yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara atau audio dan sebaliknya. Bila Anda suka menonton online video, key video games, atau menikmati musik, Anda mungkin tahu pentingnya audio card. Audio card yang dimaksud termasuk audio card USB, audio card eksternal, seem card HP, dan audio card Personal computer. tinta infus Hasilnya pun tentu memuaskan, karena tintanya tahan noda dan tidak gampang pudar. Gambar yang kamu cetak di kertas foto atau glossy juga tidak akan memudar dan menguning seiring berjalannya waktu.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *