Dota Pro Circuit dan Indonesia yang Mencetak Sejarah

Apa itu Dota Pro Circuit (DPC)? Apabila kamu pemain Dota 2 maka mungkin DPC sudah tak asing lagi di telinga. Valve mengenalkan DPC sebagai sistem turnamen Dota 2 secara internasional pada tahun 2017. Sistem ini mengharuskan perebutan poin DPC untuk meraih posisi tertinggi di klasemen melalui kompetisi atau turnamen yang di selenggarakan secara regional. Tim yang memperoleh poin tertinggi akan mendapatkan undangan ke event terbesar tahunan Dota 2, atau bisa dibilang terbesar di skena esport, The International. Salah satu tim asal Indonesia, Boom Esports, memiliki kesempatan mendapatkan undangannya. Apa kamu salah satu pendukung Boom? Atau kamu mulai tertarik mengikuti karena Indonesia akan mempunyai wakil di ajang terbesar esport? Yuk simak apa saja yang perlu kamu ketahui terkait DPC.

1. Prize Pool atau Total Hadiah

The International adalah turnamen esport dengan total hadiah terbesar di dunia. Pada tahun 2020, The International 10 memiliki total hadiah sebesar US$40.018.195 atau setara dengan Rp571.467.828.239. Waw! Kamu bisa membeli sebuah pulau dengan uang sebanyak itu. Sepanjang sejarahnya, The International memang selalu menyajikan total hadiah yang fantastis. Berikut total hadiah The International sejak DPC mulai diterapkan.

No.	Tahun	Dolar Amerika Serikat	Rupiah
1.	2017	24.787.916	353.976.398.063
2.	2018	25.532.177	364.604.593.995
3.	2019	34.330.068	490.240.237.053
4.	2021	40.018.195	571.467.828.239

2. Indonesia di The International

Xepher dan Whitemon, dua pemain Dota 2 asal Indonesia sempat mengicipi panasnya The International. Xepher atau Kenny Deo dan Whitemon atau Matthew Filemon merupakan bagian dari tim T1 yang berhasil mendapatkan undangan The International 10 di tahun 2021. Xepher mengisi pos 4 atau soft support, sedangkan Whitemon mengisi pos 5 atau hard support. Sayangnya T1 berakhir di posisi 7/8 saat perhelatan The International 10. Namun, tebak berapa uang tunai yang mereka bawa? US$1.000.500 atau setara dengan Rp14.288.940.900. Jika total uang tunai tersebut dibagi rata maka Xepher dan Whitemon masing-masing membawa pulang uang sebesar Rp2.857.788.180. Apakah mereka berencana untuk membeli bakso satu kontainer?

Selain Xepher dan Whitemon, Boom Esport secara mengejutkan meraih posisi enam pada klasemen sementara DPC. Boom berhasil meraih poin DPC setelah keluar sebagai pemenang di turnamen DPC SEA Division I Winter Tour – 2021/2022 dan DPC 2021-2022 Tour 1 Regional Finals (SEA). Tim asal Indonesia ini terus melangkah menuju The International 11. Go go go Boom!

3. Sistem Turnamen Terbaru

DPC 2021/2022 menerapkan sistem turnamen yang sama dengan tahun sebelumnya. Bedanya, DPC kali ini menjalankan tiga tur, berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya menjalankan dua tur. Sejauh ini telah terjadwal dua tur yang akan berakhir pada 22 April 2022. Mari kita tunggu jadwal Tour 2 Regional Finals dan tur ketiga. Apakah Boom benar-benar mewujudkan mimpi kita melihat tim Indonesia pertama bertanding di The International?

Tur menerapkan sistem roster lock sejak awal musim bergulir. Tim yang mengganti roster akan mendapatkan penalti sebesar 15% dari poin DPC yang telah diperoleh selama Liga Regional. Sistem ini juga hanya memperbolehkan tim melakukan penggantian selama empat pertandingan dari tujuh pertandingan yang tersedia pada Liga Regional. Apabila tim melakukan penggantian selama lima pertandingan atau lebih maka akan terkena diskualifikasi dan sisa pertandingan tidak dianggap. Tim yang melakukan penggantian selama Major akan mendapatkan penalti sebesar 40% dan tambahan 20% apabila melakukan penghapusan salah satu roster saat telah mengamankan undangan MAjor dari poin DPC yang telah diperoleh dari Major yang diikuti. Boom Esport telah terkena dampak dari sistem roster lock saat mencadangkan Justine Ryan Evangelista “Tino” Grimaldo dan menggantinya dengan Souliya “JaCkky” Khoomphetsavong dari Motivate.Trust Gaming. Mereka mendapatkan penalti 15% dari poin DPC yang telah diperoleh sehingga turun menjadi 382 poin.

4. Major Pertama dengan Penonton

ESL pastikan Stockholm Major dihadiri penonton adalah angin segar selama badai pandemi. Major pertama dengan penyelenggaraan secara offline setelah dua tahun lamanya. Major ini memperebutkan uang tunai dengan total sebesar US$500.000 atau setara dengan Rp7,1 miliar dan akan bergulir tanggal 20-22 Maret 2022. Bagaimana Boom? Apakah ini target kalian selanjutnya?