Preview Battlefield 4 – AI Menakutkan 2022!
Persaingan Call of Duty dan Battlefield kurang memanjakan di tahun 2022. Pasalnya Call of Duty : Vanguard terdampak kasus Activision dan Battlefield 2042 terkesan menggocek harapan gamer. DICE mengecewakan penggemar Battlefield dengan mengikis identitas medan perang yang biasa mereka hadirkan. Penggemar Battlefield mengharapkan ledakan lebih seperti yang dihadirkan dalam Battlefield 4 dengan nuansa perang manusiawinya. Jadi, mari kita lihat kembali bagaimana Battlefield 4 di era ini!
Kesan Awal Battlefield 4
Takjub! Muncul dengan cutscene awal berkesan “battlefield” yang langsung menampar. Kita bermain sebagai seorang marine bernama Recker. Terjebak bersama regunya yang bernama Tombstone dalam ruangan penuh air. Dunn sebagai komandan dalam regu ini memberi kita pilihan untuk meloloskan diri dengan menembak kaca. Kedalaman gambar yang disajikan oleh Frostbite Engine 3.0 terbilang baik. Sepersekian detik mata akan mengira sedang berada dalam video game PS 5. Cukup sepersekian detik saja, setelah pistol telah diserahkan Dunn maka tak dipungkiri memang game satu ini diperuntukkan untuk konsol last gen di tahun 2013.
Gedung hampir runtuh dengan retakan dan locker disajikan dengan cukup cantik di babak selanjutnya. Khas Battlefield yang menampakkan bagaimana muramnya medan perang. Apabila kamu belum menyentuh current gen game maka gambar yang sedang kamu lihat akan cukup memanjakan. Namun kalau kamu sudah terbiasa dengan Deathloop, It Takes Two, atau Far Cry 6 maka kamu akan mensyukuri bahwa kamu masih bisa menikmati sajian yang tetap enak dipandang. Bisa saja cukup mengeluh dengan bagaimana buruknya kedalaman detail yang disajikan. Cobalah memakai pisau untuk menggores dinding, Counter Strike Global Offensive saja bisa menyaingi detail tersebut.
Konflik yang dihadirkan dalam Battlefield 3 cukup klise – Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia menjadi poros yang saling bertentangan. Oh maaf, Amerika Serikat mendominasi dengan heroik dalam perang. Telingamu tidak akan lepas dari kata “that **** Russian” atau “how this **** chinesee here”. Dialog antar NPC nampak membosankan, dalam beberapa scene mereka terasa sedang dalam studio. Namun, dengan suasana yang dibangun rasa medan perang sesuai judulnya menutupi kekurangan dalam dialog tersebut.
Cerita Battlefield 4
Irish, teman satu regu, lebih mendominasi dibandingkan Pac. Ia berhati lembut dan berlawanan dengan Pac yang lebih logis. Pertentangan karakter ini sangat menggambarkan bagaimana Battlefield memang ingin menyuguhkan medan perang sebaik mungkin. Tentu Pac menjadi tipikal pemain yang akan menjadi korban pertama dalam sebuah cerita. Irish adalah orang yang membujuk kita untuk tidak menembak kaca dalam usaha menyelematkan diri di babak awal. Irish bahkan berusaha menyelematkan seluruh korban perang di Shanghai dengan membawanya ke kapal induk USS Valkerie. Awal bencana dalam game ini. Maybe, Irish akan menjadi kunci saat ending seperti yang kita lihat dalam Grand Theft Auto (GTA) 5. Masih ingat bagaimana si lugu Franklin dalam GTA 5? Betul, mirip seperti dia. Jangan mengharapkan sesuatu yang berlebihan untuk GTA 6 ya!
Hanna, seorang agen Tiongkok, muncul di tengah permainan. Ia menggantikan peran Pac. Perempuan di tengah peperangan memang menggoda. Apalagi ketika ia bersikap keibuan dan overprotective kepada suaminya. Sepanjang permainan Hanna dan Irish membangun konflik. Sikap bergantung Hanna dengan “You’ll back me up, right?” menunjukkan kita sedang dalam peperangan dan tidak bisa sendirian. Hanna juga menunjukkan sikap feminis yang tidak berlebihan seperti kebanyakan pop art akhir-akhir ini. Ia melontarkan kata yang menjadi quote of the game yaitu “What is your problem? You don’t like having a woman in your squad?”. Inilah yang membuat penggemar Battlefield berharap kepada Battlefield 2042. Battlefield merepresentasikan kondisi perang mencekam. Perang adalah kabar buruk dari yang terburuk dan bukan hanya tentang si baik melawan si jahat.
Haruskah Battlefield 4?
Game ini dapat kamu beli dengan diskon besar di Steam atau langganan EA Play. Kami sarankan untuk berlangganan XBOX Game Pass Ultimate. Selain Battlefield 4, kamu akan mendapatkan game gratis bejibun. Battlefield 4 memang menyajikan medan perang sebaik mungkin, tetapi tidak sebaik itu untuk gameplay. AI dalam game ini sangat buruk di dalam difficult normal ataupun hard. Mereka sungguh tidak berguna seperti dibayar hanya untuk cutscene saja. Dalam kondisi saling tembak dengan musuh, mereka 80% meleset. Bagaimana caraa mengetahuinya? Kamu bisa mencoba melakukan engage ke musuh tertentu. Kemudian menggiring mereka berhadapan satu lawan satu. Lihat mereka menggunakan binocular atau scope sniper. Selama menunggu lawan mati tertembak, kamu bisa menambang Eth sampai cukup untuk membeli rumah.
Pesona utama Battlefield 4 memang jatuh pada multiplayer yang mereka tawarkan. Sepertinya, DICE mulai membangun hype multiplayer FPS melalui Battlefield 4. Sayangnya berujung pada Battlefield 2042. Banyak fitur, map, dan weapon yang dapat kamu jajal melalui multiplayer Battlefield 4. Lupakan soal Valorant sejenak maka kamu lebih menikmati multiplayer dalam game ini. Ini game 2013 di tahun 2022, jadi jangan mengharapkan matchmaking cepat atau player yang ramai. Mengutip Steamcharts, rata-rata pemain aktif dalam 30 hari terakhir per artikel ini ditulis sebanyak 1.576 pemain. Cukup menyaingi Battlefield 2042 dengan rata-rata pemain aktif dalam rentang yang sama yaitu 5.437 pemain. Menggambarkan buruknya Battlefield 2042 bukan?
Battlefield 4 cukup untuk menemani keseharian dibandingkan harus mengurus pasangan dengan biaya lebih mahal. Bagi kamu penggemar Machester United, bermain Battlefield 4 saja daripada sakit hati. Kami akan mengulas lebih dalam campaign yang disajikan DICE melalui Battlefield 4. Ingat, game baru tidak sepenuhnya menghibur!
Spesifikasi yang Kami Gunakan
- Prosesor: AMD Ryzen 5 2400G @3.6GHz with Radeon RX Vega 11 Graphics
- Motherboard: MSI B450M Pro—M2 V2
- Memory: 2x 8GB Teamgroup Zeus DDR4 (@3200 MHz; 1.2 V)
- Power Supply: Infinity Striker Power
- CPU Heatsink: Wraith Cooler (Fan Speed Minimum)
- Casing: Dazumba (All Fan On)
- Monitor: LED Monitor 1360×768
- Input: Generic Keyboard and Mouse
- OS: Windows 11 Pro 64-bit 21H2
What a good article
Pingback: Review Battlefield 4 Campaign – Masih Asik? - Bumpy Media
First preview game? Sepertinya kurang bagus game lawas gini dijadikan preview. Semoga bumpy media membaik
Yup bener ini preview kurang bagus buat game lawas. Semangat bumpy media
Top site ,.. amazaing post ! Just keep the work on !
Top ,.. I will save your website !