A Space For The Unbond Melawan Tembok Besar
Pada 24 Agustus 2022 lalu, Toge Productions dan Mojiken mengeluarkan rilis pers resmi terkait ditundanya perilisan game terbaru mereka, A Space For The Unbond.
Toge dan Mojiken menyampaikan bahwa PQube Games, publisher game yang mereka tunjuk untuk wilayah barat, diduga tidak memberikan sejumlah dana yang seharusnya menjadi hak mereka.
Langkah berani yang diambil kedua developer game asal Indonesia ini menimbulkan kehebohan sekaligus menyebabkan tembok besar mulai runtuh. Tembok apa itu?
Arus Umum Gamer Nasional
Kami pernah membuat artikel dengan tajuk Kenapa Harus Beli Game Orisinal? Dalam artikel tersebut terdapat omelan, betapa pentingnya game untuk orang-orang yang ada dibaliknya. Bertolak dari arus umum yang ada, pemain game tidak terlalu memedulikan orang-orang yang ada di balik itu sehingga mewajarkan pembajakan. Sikap Toge dan Mojiken terhadap PQube Games memicu reaksi arus umum untuk mengetahui bahwa terdapat hak dari pembuat game.
Arus umum gamer nasional sudah lama mewajarkan pembajakan, karena belum dapat menerima apabila game itu memerlukan banyak waktu dan tenaga manusia, serta manusia tersebut butuh makan dan minum untuk hidup. Informasi adanya “penyelewangan” oleh PQubes Games atas uang yang menjadi hak Toge dan Mojiken terus menyebar sampai ke media umum. Kemudian, memantik nasionalisme arus umum gamer nasional untuk bergerak sebagai netizen.
Perlu kami ingatkan kembali bahwa Toge dan Mojiken tidak menghimbau adanya tindakan negatif dalam bentuk apapun kepada PQube Games.
Kesadaran yang tumbuh atas kejadian ini memang tidak besar, tetapi sekecil apapun arus baru yang terbuka maka semakin besar kemungkinan tembok kewajaran pembajakan terkikis. Sesedikit apapun kikisan yang terjadi, tembok tersebut perlahan akan runtuh. Kita patut bersyukur karena Toge dan Mojiken memantik arus baru yang muncul dan mengikis tembok tersebut.
Satu Menuju yang Lainnya
Mari berpindah ke daratan yang lebih luas. Beberapa hari setelah PQube Games melakukan klarifikasi melalui Eurogamer, Corecell Technology-developer game asal Thailand, membongkar perilaku PQube Games yang mirip seperti yang dialami A Space For The Unbond.
Pqube's statement contradicts by themselves
— CORECELL OFFICIAL (@AETERNOBLADE1) September 3, 2022
The first contradiction is, if they already return the rights, why the game is selling in the store under their name?https://t.co/SHmIOdyATB
Everyone can click and check it. we never get publishing control back pic.twitter.com/qe2bMgYmRX
Tweet dari Corecell menanggapi klarifikasi PQube Games atas tindakan Toge dan Mojiken. Mereka juga mengalami kejadian serupa pada game besutannya yaitu AeternoBlade II. Spekulasi pun tumbuh, PQube Games mungkin juga melakukan hal yang sama kepada indie game developer lainnya. Apakah benar spekulasi tersebut?
Apakah Benar Runtuh?
Kedua poin pembahasan di atas mengacu pada satu muara, yaitu tembok besar yang mulai terkikis. Poin pertama kita tahu bahwa rasa nasionalisme bergerak dalam mengikis tembok bernama kewajaran pembajakan, sedangkan poin kedua memberikan informasi bahwa satu tindakan akan meruntuhkan tembok yang menutup kebenaran.
Selanjutnya, apa yang terjadi di luar lingkup yang berkesinambungan dengan kejadian A Space For The Unbond masih menjadi sebuah kemungkinan. PQube Games mungkin sudah melakukan hal yang benar atau mungkin mereka benar melakukan tindakan yang dianggap “predatory” kepada indie game developer.
Namun, dengan kejadian ini semoga pembajakan, utamanya pada ranah game, terus menurun dan orang-orang kita dapat menikmati pendapatan dari industri game di negaranya sendiri.
Serta indie game developer mendapatkan perlakuan yang sama dan tidak hanya menjadi mangsa dari pihak yang lebih besar.
Mari kami tutup dengan perkataan Link dari The Legend of Zelda.
…
Link, The Legend of Zelda
aslikk seh mantap dan enak dibaca nya nih tulisan
wenak lanjot tambah sip